Senin, 25 Maret 2013

Perahu Kertas

Perahu Kertas

Sehelai kertas putih yang tak ternoda
Ku lipat rapi dan ku bentuk sedemikian rupa
Dengan alunan musik gitar,,ku buat sebuah perahu kertas

Dibalik kepolosan warnanya
Tercurah sebuah kehidupanku yang penuh dengan banyak warna
Warna-warna yang indah,,,

Perahuku,,,
Pergilah jauh ke dasar samudra
Bawa jiwa dan ragaku bersamamu
Mengarungi laut yang kejam,,menerkam badai yang datang
Biarkan angin yang tenang membawa kita hanyut
dan menepi pada pulau kebahagiaan...

Aku bahagia hidup di dunia ini
Dunia yang begitu indah mencerahkan mataku
Menatap dan belajar untuk memahami semua keindahan yang Tuhan berikan
Kasih pengharapan dan Karunia Mu Bapa,,membuatku mengerti,,
Menjadi sebuah perahu kertas yang akan berlabuh ke tempat yang tenang,,,

Berlayarlah Perahu Kertas Ku,,,,,,,,



By. David Benyamin



Puisiku By David Benyamin


Hilang dan Lahir Kembali


Saat itu aku berjalan di tempat yg gelap
Aku sadar,,aq lupa arah tujuan hidupku
Kucoba tuk teriak,,,
Dan ku coba tuk mencari perlawanan hidup,,,

Banyak sekali kepahitan yg slalu menghampiriku
Aku mencoba tuk berontak dan melawan,,
Aku slalu terjatuh,,,
Disaat aku terlalu lelah dan lemah tak berdaya,,,

Namun,,ada suara datang di saat aku berserah,,
Ada kuasa disaat aku menangis,,
Disaat aku berlutut dan mengunci tanganku,,
Aku merasa ada kekuatan baru yg lahir atasku

Aku percaya semua di rubah menjadi indah,,
Menjadi lebih indah,,,
Aku belajar,,
Belajar bersabar disaat aq di menunggu,,
Belajar mengampuni di saat mereka menghancurkanku,,,
Belajar merendah di saat mereka menghinaku,,
dan belajar mengasihi di saat kebencian menghantuiku,,,

Aku di rubahnya menjadi baru,,
Hidupku terlahir kembali karena pengorbanan Nya
Dia Yesus yang penuh kasih

menentukan pasangan hidup

MENENTUKAN  PASANGAN HIDUP

Pendahuluan
Keputusan penting yang harus kita lakukan dalam hidup ini, setelah keselamatan adalah keputusan untuk menentukan jodoh dan menikah. Tuhan memberikan kepada kita secara alamiah keinginan untuk memiliki teman hidup. Pelajaran ini sangat penting untuk dilakukan, supaya berkat Tuhan itu turun dalam pernikahan kita. Karena pernikahan adalan dasar bangunan untuk sebuah keluarga yang kita bangun, kurang pengertian dalam hal ini akan melemahkan dasar atau fondasi keluarga yang kita bangun, dengan demikian mempengaruhi gereja Tuhan dan masyarakat atau negara. Dengan melakukan masa perkenalan yang kudus, berarti kita menghormati Tuhan yang menciptakan pernikahan, maka dengan sendirinya kita akan mempererat hubungan kita dengan Tuhan.

Ibrani 13:4- 5’Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap pernikahan, dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur……………..karena Allah telah berfirman, Aku sekali-kali tidak akan membiarkan kamu dan aku sekali-kali tidak akan meninggalkan kamu.’

Berpacaran (dating) atau berkenalan (courtship)?

Istilah pacaran muncul sejak dari jaman Romawi kuno. Pada jaman itu, wanita-wanita kaya yang ditinggalkan oleh suami mereka karena urusan dagang, merasa kesepian, lalu mereka bercumbu dengan pembantu laki-laki mereka (seperti isteri Potifar yang mengingini Yusuf). Lalu istilah pacaran ini menyebar kepada para gadis dan menjadi terkenal sampai sekarang. Arti kata ‘pacaran’ itu adalah, mempunyai rasa tertarik kepada lawan jenis dan mengolah rasa tertarik ini dalam pikiran, penampilan, tulisan, dalam percakapan maupun melalui setiap kejadian.

Bentuk pacaran sudah dicatat dalam Alkitab sejak dalam kitab Kejadian, Kej. 6: 1- 7.
Ayat ke 2 : ’maka anak-anak Allah melihat bahwa anak anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil ister idari perempuan itu siapa saja yang di- sukainya.’ Ayat 5- 6’Ketika di lihat Tuhan bahwa kejahatan manusia besar dibumi…..segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan….maka menyesallah Tuhan, bahwa Dia telah menjadikan manusia dibumi’.

Tuhan membinasakan manusia pada zaman Nuh, dengan salah satu alasannya adalah pacaran yang terkenal pada masa kini. Orang-orang terkenal dalam Alkitab yang hancur hidupnya akibat pacaran adalah Simson, Daud dan Salomo.Motivasi pacaran adalah untuk mendapatkan sesuatu yang didasari oleh nafsu, dengan tujuan kepuasan pribadi.
Salomo memperingatkan dalam Pengkotbah 11: 9‘Bersukarialah, hai pemuda dalam kemudaanmu……tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau kepengadilan’.

Akibatnya, pacaran tidak saja menimbulkan sakit hati (karena saling menuntut satu sama lain), tetapi sering kali membentuk dasar-dasar konflik dalam pernikahan. Dua orang yang berpacaran, selalu hanya mau berdua-duaan, sehingga mereka acuh terhadap teman yang lain, sehingga merusak hubungan mereka dengan teman mereka masing-masing. Bahkan untuk orang yang pernah putus pacar, maka bekas pacarnya akan sangat terluka atau kepahitan dengan pacarnya yang baru. Yang paling celaka dalam pacaran yaitu akan merusak hubungan kita dengan Tuhan, karena dua orang yang berpacaran hanya memperhatikan satu sama lain. Amsal 8: 17‘…Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku’.

Tragedi yang sering terjadi dalam pacaran ialah ketidak puasan dan ketidak setiaan., sehingga menyebabkan orang ganti dan pasang pacar. Dalam masa pacaran, biasanya orang saling mengikatkan diri dan menikmati komitmen pernikahan, mereka menyia-nyiakan masa bujangan yang seharusnya menyenangkan. Setelah memasuki pernikahan mereka tidak lagi membutuhkan untuk saling memenangkan hati partnernya, karena itu suami menjadi lebih memperhatikan pekerjaannya dan isteripun mencari kesibukan sendiri, untuk menikmati masa bujangan yang sudah berlalu. Ini adalah siasat Iblis yang menipu. Dalam pacaran laki-laki dan wanita masing-masing berusaha untuk menunjukkan kelakuan yang baik, sehingga tidak bisa mengenal siapa dia yang sebenarnya.

Masa perkenalan (Courtship)
Pada tahap ini dimana laki-laki dan wanita merasa tertarik dan memasuki masa untuk saling mengenal dengan persetujuan orang tua wanita kepada laki-laki tersebut. Dalam masa pengenalan, maka masing-masing tetap memusatkan perhatiannya atau persekutuannya dengan Tuhan (1  Kor. 7: 32). Untuk membangun pernikahan yang kuat, kita membutuhkan berkat Allah, sedangkan berkat Allah diturunkan kalau kita tunduk atau taat kepada otoritas.